Suami Karen Pooroe yang kini dalam proses perceraian, Arya Satria Claproth, memberikan pertanyaan balik perihal penyebab kematian anak mereka. Hal tersebut disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube MANTUL Infotainment, Jumat (27/2/2020). Diketahui, anak pertama hasil pernikahan Karen dan Arya, Zefania Carina Claproth telah meninggal dunia.
Saat ini, penyebab kematian Zefi, sapaan akrab putri Karen dan Arya karena terjatuh dari balkon apartemen lantai enam. Karen seolah tak percaya dengan penyebab kematian putrinya itu. Namun Arya, meyakinkan memang benar Zefi meninggal karena terjatuh dari ketinggian.
Arya mengungkapkan, dirinya melihat sendiri tempat di mana Zefi terjatuh dan tak bernyawa. Pada kejadian itu, Arya juga mengaku tengah berada di lokasi yang sama dengan sang anak. "Saya menyaksikan tanah di mana Zefi dari yang bernyawa sampai nggak bernyawa," ungkap Arya.
"Saya berada di situ," lanjutnya. Semua tuduhan seakan mengarah pada dirinya, Arya langsung bertanya pada rekan media. Arya justru menanyakan apa motifnya apabila harus membunuh anak sendiri.
Padahal, Arya mengaku tengah memperjuangkan anaknya dari Karen. "Coba saya tanya balik, motif saya kalau saya membunuh anak saya apa coba?," tanya Arya. "Saya lagi perjuangin anak," tambahnya.
Karen yang ragu dengan penyebab kematian sang anak memutuskan untuk melakukan autopsi pada jenazah Zefi. Proses autopsi telah dilakukan beberapa waktu lalu, yakni Rabu (19/2/2020). Kala itu Karen memutuskan untuk datang dan menyaksikan berlangsungnya autopsi.
Hal tersebut diketahui dari video yang diunggah di kanal YouTube beepdo, Rabu (19/2/2020). Karen mengungkapkan harus menguatkan dirinya untuk melihat proses autopsi anaknya, Zefania Carina Claproth. Walau dirasa berat, Karen menuturkan harus datang ke proses autopsi anaknya.
"Saya menguatkan diri saya untuk hadir diautopsi anak saya," terang Karen. "Mesikpun berat cuma memang saya harus datang," lanjutnya. Proses autopsi dilakukan karena Karen ingin mengetahui tentang kebenaran terkait kematian sang anak.
Karen berharap dengan tindakan tersebut dapat menjawab pertanyaan yang ada di dalam dirinya. Tak hanya itu, pihak keluarga Karen juga masih ingin mengetahui pemicu kematian Zefania. "Karena saya ingin tahu kebenarannya apa yang terjadi," jelas Karen.
"Dengan anak saya diautopsi mudah mudahan semua yang menjadi tanda tanya dari kami pihak keluarga." "Apalagi saya sebagai seorang ibu bisa terjawab," imbuhnya. Dalam proses autopsi itu, Karen menyampaikan ditemani oleh beberapa kerabat.
Kuasa hukum Karen juga nampak ada di lokasi autopsi. Karen menuturkan siap menerima hasil apapun dari proses tersebut. Pihak dari Karen akan memasrahkan proses autopsi pada pihak terkait seperti kepolisian serta forensik.
Karen terus berharap agar dapat mengungkap sebuah kebenaran mengenai penyebab kematian Zefania. "Saya didampingi sepupu saya, keluarga, ada kuasa hukum," tutur Karen. "Apapun hasilnya saya serahkan ke pihak kepolisian dan forensik."
"Mudah mudahan saya berharap kebenaran terungkap," ujarnya. Meski demikian, Karen mengatakan hingga saat ini belum dapat sepenuhnya melepas kepergian sang anak. Namun Karen tak memungkiri akan lebih lega untuk mengikhlaskan setelah mengetahui faktor anaknya meninggal.
"Belum, nanti kalau sudah terungkap semua baru saya bisa benar benar lepas," ungkap Karen.