Presiden Jokowidalam sambutannya mengatakantugas tugas para penegak hukum harus benar benar dipatuhi. "Jangan menggigit orang yang benar, kalau yang salah silahkan digigit. Tapi yang benar jangan sampai digigit dan jangan pura pura salah gigit," ujar Jokowi. Terkaitkecepatan bekerja dan melayani khususnya para penegak hukum yakni Kapolda, Kapolres, Kejati, Kejari, Ketua Pengadilan Tinggi dan Negeri ini sangat penting.
Dilansir dari kanal Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (12/11/2019). Ia menegaskan kembali tugas dari para penegak hukum adalah menegakkan hukum, mendukung strategi bangsa. Jokowi juga mengatakan jangan sampai salah sasaran terutama pejabat dan pelaku bisnis yang sedang berinovasi untuk kemajuan negara Indonesia. Karena tugas dari penegak hukum adalah mengadili siapapun yang memiliki niat buruk untuk mengganggu agenda agenda besar startegi bangsa.
Dalam kesempatan yang sama, Jokowi menyampaikan tidak akan memberikan toleransi kepada aparat hukum yang melaksanakan tugasnya namun tidak sesuai. "Saya juga tidak akan memberikan toleransi kepada aparat hukum yang kerjaanya hanya menakut nakuti dan mengganggu inovasi, yang kerjaanya justru memeras birokrat dan pejabat. Ini saya sampaikan secara terbuka," ungkapnya dengan tegas. Saat memberikan sambutan, Presiden Jokowi menyebut bahwa pertemuan ini merupakan pertemuan terlengkap yang dihadiri unsur pemerintah baik pusat maupun daerah.
Presiden berharap agar pemerintah pusat dan daerah bisa bersinergi dengan baik demi menyukseskan agenda besar bangsa Indonesia. "Saya ingin agar semuanya bisa sambung satu garis dari pusat sampai ke daerah. Juga perlu saya sampaikan, mengelola negara sebesar negara kita Indonesia ini tidaklah mudah, beda dengan negara negara lain," kataJokowi. "Jumlah penduduknya saja sekarang sudah 267 juta, jumlah pulaunya 17 ribu pulau, beragamnya budaya, suku, agama, juga semakin kompleksnya kita mengelola negara sebesar Indonesia ini," tambahnya.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam laporannya menyampaikan bahwa rakornas ini dihadiri oleh 2.693 peserta yang terdiri atas kepala daerah, DPRD, kepolisian, kejaksaan, dan TNI. Acara ini mengambil tema Sinergi Pelaksanaan Lima Prioritas Pembangunan Nasional untuk Mewujudkan Indonesia Maju. Seperti diketahui, saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2019 2024 pada 20 Oktober 2019 lalu, Presiden Jokowi menyampaikan lima visi besar yang akan dikerjakan dalam pemerintahannya lima tahun ke depan bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Untuk itu, acara ini digelar dengan tujuan untuk menegaskan visi Presiden dan Wakil Presiden serta menyamakan persepsi visi pembangunan pemerintah pusat dan daerah. "Ini kita harapkan adanya sinergi antara pusat dan daerah dan kesamaan visi dengan tujuan untuk membangun Indonesia yang makin maju ke depan," ujar Tito. Turut hadir dalam acara Rakornas Indonesia Maju antara lain para pimpinan lembaga negara dan para Menteri Kabinet Indonesia Maju.