Bunga sakura merupakan ikon Jepang yang secara tidak resmi menjadi bunga nasional negara tersebut. Tak heran jika traveler berkeinginan untuk liburan ke Jepang saat musim semi. Bunga sakura tumbuh di taman umum yang ada di seluruh negara.
Karena orang orang Jepang mencintai bunga sakura, mereka biasanya aka mengadakan pesta dan piknik kecil di bawah pohon sakura. Jika ingin melihat bunga sakura secara langsung, traveler bisa mengikuti trip eksklusif untuk melihat bunga sakura di Jepang pada 2020 mendatang. Dalam trip ini, traveler akan melihat bunga sakura di Tokyo dan menikmati makan siang di Gunung Fuji.
Sebelum bertolak ke Jepang, ada beberapa hal tentang bunga sakura yang harus traveler ketahui. Ahli botani di Universitas Kyoto sedang berusaha untuk memodifikasi bunga sakura secara genetik. Sehingga nantinya bunga sakura tidak hanya mekar saat musim semi, melainkan juga saat musim gugur.
Dalam budaya Jepang, bunga sakura melambangkan kerapuhan. Hal ini karena bunga sakura yang mekar saat musim semi hanya bertahan selama satu minggu. Musim bunga sakura di Jepang disebut dengan hanami .
Periode selanjutnya disebut dengan hazakura , yaitu waktu di saat kelopak bunga sakura jatuh dari pohonnya dan batang mengeluarkan tunas daun baru. Di saat itulah, musim bunga sakura telah berakhir. Terdapat lebih dari 600 spesies bunga sakura.
Termasuk jumlah hibrida, perubahan dalam jumlah kelopak, ukuran bunga, perubahan warna, dan hasil buah yang berbeda. Bunga sakura dengan kelopak berjumlah lima atau kurang disebut dengan hitoe . Sementara bunga dengan kelopak antara lima hingga 10 disebut dengan hanyae .
Dan, bunga dengan kelpok lebih dari 10 disebut yae . Pohon sakura tertua di Jepang dapat ditemukan di Kuil Jissou di Prefektur Yamanashi. Disebut Jindai Zakura, pohon sakura ini memiliki lingkar akar besar 13,5 meter.
Kelopak dan daun pertama tama harus direndam dalam larutan garam. Proses tersebut disebut dengan shiozuke . Selanjutnya kelopak dan daun yang disebut sakurazuke bisa untuk dimakan.
Biasanya orang Jepang memakan kelopak dan daun sakura dicampurkan dengan kue mochi. Kelopak dan daun sakura yang telah direndam dalam larutan garam ( sakurazuke ) juga bisa direndam dengan air panas. Itulah yang disebut dengan teh sakura.
Dengan warna merah muda dan rasa yang lembut, teh sakura biasanya disajikan saat acara pernikahan. Tahun bisnis dan akademik baru di Jepang dimulai pada April saat sakura mekar. Hal ini memberikan kesempatan pekerja atau siswa baru untuk saling bersosialiasi dalam piknik dan pesta yang biasa diadakan saat bunga sakura bermekaran.
Dalam bahasa Jepang, ko berarti anak. Sehingga sakurako dapat diartikan anak dari bunga sakura. Biasanya nama ini populer untuk anak perempuan.
Setelah bunga sakura tidak mekar lagi, akan tumbuh buah ceri. Namun ceri dari pohon sakura berukuran kecil dan rasanya asam, sehingga tidak untuk dimakan manusia. Ceri tersebut biasanya dimakan burung.
Berkat perubahan iklim, kini bunga sakura tumbuh dan mekar lebih awal. Biasanya bunga sakura akan mekar pada Mei, namun belakangan ini banyak tumbuh pada Maret.